RMS Titanic: John Jacob Astor IV

Kolonel John Jacob Astor IV

John Jacob Astor IV (13 Juli 1864 – 15 April 1912) atau lebih dikenal sebagai J. J. Astor adalah seorang pengusaha sekaligus jutawan Amerika, pembangun perumahan, penulis, anggota keluarga Astor yang menonjol dikalangan masyarakat, serta seorang letnan kolonel dalam perang Prancis-Amerika. JJ meninggal dalam tragedi tenggelamnya kapal pesiar Titanic.

Biografi

John Jacob Astor IV lahir pada tanggal 13 Juli 1864. John Jacob Astor IV adalah keturunan John Jacob Astor yang kaya raya. Perdagangan kulit binatang dan bisnis-bisnib lainnya membuat keluarga Astor menjadi salah satu keluarga terkaya di Amerika. JJ bersekolah di St. Paul’s School di Concord, New Hampshire dan melanjutkan di Harvard University.

Pernikahan

Pada tahun 1891, John Jacob Astor menikahi Ava Lowle Willing. Pasangan ini memiliki dua anak - William Vincent Astor, lahir pada tahun 1891 dan Ava Alice Muriel Astor, lahir pada tahun 1902 - sebelum perceraian mereka pada tahun 1909. Perceraian yang dianggap skandal itu membuat semua orang terkejut, dan kemudian Masyarakat dikejutkan lagi ketika Kolonel Astor mengumumkan bahwa ia akan menikah lagi, dua tahun setelah perceraiannya.

Pada usia 47, John Jacob Astor menikah dengan gadis berusia 18 tahun, Madeleine Talmage Force pada tanggal 9 September 1911. Madeleine adalah adik dari Katherine Emmons Force. Mereka menikah di ruang dansa ibu Astor di Beechwood, keluarga Newport, Rhode Island. Madeleine setahun lebih muda dari Kolonel Astor putra Vincent. Pasangan itu mengambil bulan madu yang panjang di Eropa dan Mesir sampai gosip tentang mereka reda. Di antara beberapa orang Amerika yang tidak memandang rendah mereka saat itu adalah Margaret Brown. Dia menemani suami-istri Astor ke Mesir dan Perancis dan, secara kebetulan, pulang ke Amerika pada saat yang sama.

Kematian di Titanic

Sementara perjalanan di Titanic, Madeleine tengah hamil lima bulan, dan menginginkan anaknya lahir di Amerika, maka suami-istri Astor memesan tiket kelas satu Titanic di Cherbourg, Prancis. Selain suami-istri Astor, ikut pula dalam perjalanan yaitu pelayan JJ Astor, Victor Robbins, pembantu Madeleine, Rosalie Bidois dan perawat Caroline Louise Endres. Mereka juga membawa anjing Airedale bernama Kitty.

Suami-istri Astor sangat menyukai Kitty dan telah sangat dekat setelah sempat kehilangan dia dalam perjalanan sebelumnya di Mesir. Kitty tidak selamat dari Titanic.

Astor adalah penumpang terkaya di Titanic. Beberapa saat setelah kecelakaan, Kolonel Astor berkata kepada istrinya bahwa kapal menabrak gunung es. Dia meyakinkan bahwa kerusakan tampaknya tidak serius.

Kemudian, suami-istri Astor duduk di kuda mekanis di ruang olahraga. Mereka mengenakan baju pelampung mereka tetapi Kolonel Astor telah menemukan pelampung lain dan memotongnya dengan pisau pena untuk menunjukkan kepada istrinya dari apa itu terbuat (kemungkinan diduga Madeleine khawatir jika pelampung tersebut rapuh). Ketika Opsir Kedua Charles Lightoller tiba di geladak A untuk menurunkan Sekoci 4, Astor membantu istrinya dengan pembantu dan perawat untuk naik ke sekoci 4 dan kemudian bertanya apakah dia bisa ikut karena Madeleine dalam 'kondisi halus' (Delicate Condition). Lightoller mengatakan kepadanya bahwa pria tidak diizinkan masuk sampai semua perempuan telah diselamatkan.. Setelah kapal 4 diturunkan di 01:55, Kolonel Astor berdiri sendirian sementara yang lain mencoba untuk memenurukan sekoci yang dapat dilipat dari atas ruangan petugas.

Astor terlihat di Anjungan sebelah kanan. Tapi keberadaannya setelah itu tidak diketahui. Tubuhnya kemudian ditemukan oleh kapal Mackay-Bennett pada 22 April tidak jauh dari lokasi tenggelam. Laporan mengatakan tubuhnya ditemukan dalam keadaan hancur, tetapi semua yang diperiksa pada tubuhnya menunjukan tidak ada luka memar.

Madeleine, perawat dan pembantunya selamat, sementara pelayan Astor meninggal.

Banyak cerita tentang tindakan John Jacob Astor selama tenggelamnya kapal Titanic. Satu cerita menuduh bahwa ia membuka kennel Titanic dan membebaskan anjing, di tempat lain, ia memakaikan topi wanita pada seorang anak laki-laki agar anak itu bisa masuk ke sekoci. Cerita lain menyatakan bahwa setelah kapal menabrak gunung es, ia mengatakan, "Saya minta es, tapi ini konyol." Cerita-cerita ini muncul di buku surat kabar, majalah, film dan bahkan buku-buku tentang tenggelamnya Titanic. Pada kenyataannya, tidak ada tindakan Astor yang dapat dibuktikan.

Kesaksian seorang penumpang

Saat diwawancarai oleh Majalah Sedarlah! (B. Inggris : Awake!) Louis Garrett yang merupakan seorang Saksi-Saksi Yehuwa mengatakan: "…Sebagian besar sekoci sudah pergi. Para kru ini hanya mengizinkan perempuan dan anak-anak untuk naik sekoci-yang tidak cukup untuk semua orang. Kami melihat wanita menangis, tidak ingin meninggalkan suami mereka, suami meminta istri dan anak-anak untuk bergegas dan masuk ke dalam sekoci. Di tengah hiruk-pikuk dan histeria massa ini, berdiri saya dan kakak saya, dua anak imigran yang tidak dapat berbicara bahasa Inggris, ketakutan, menangis dan mencari bantuan. Sekoci terakhir sedang dimasuki oleh penumpang. Kemudian datang seorang pria paruh baya dengan istrinya yang sangat muda dan sedang hamil. Dia membantunya masuk ke sekoci, kemudian melihat kembali ke geladak dan melihat orang lain ingin mendapatkan sekoci. Dia mencium istri sebagai ucapan selamat tinggal, dan, kembali ke geladak, menyambar orang pertama di jalannya. Untungnya, aku ada di sana di tempat yang tepat pada waktu yang tepat dan ia menempatkan saya ke dalam sekoci. Aku menjerit untuk kakak saya yang diam ketakutan. Dengan bantuan orang lain, ia juga didorong ke dalam sekoci. Siapakah pria gagah yang melakukan tindakan semacam? Kami diberitahu bahwa ia adalah John Jacob Astor IV. Pada saat itu ia berusia 45 tahun dan istrinya, Madeleine berusia 19. Mereka bepergian ke Amerika Serikat karena mereka ingin anak mereka dilahirkan di sana. Banyak cerita-cerita surat kabar ditulis bahwa menceritakan bagaimana John Jacob Astor menyerahkan hidupnya untuk seorang imigran muda. Catatan keluarga Astor menunjukkan bahwa, menurut Mrs Astor, Mr Astor sudah berbicara dengan seorang awak yang mencoba untuk mencegah dia menemani istrinya ke sekoci. Dia melakukannya. Dan, seperti yang saya katakan, dia mencium istrinya, kembali ke geladak dan mulai membantu orang lain ke dalam sekoci. "

Dalam Film

Karl Schönböck dalam film propaganda Titanic 1943 Nazi.
William Johnstone juga bermain Astor dalam 1953 film Titanic,
David Janssen dalam SOS Titanic.
Scott Hylands dalam Titanic Tv-miniseries.
Eric Braeden dalam Titanic versi 1997.
Frederico Zambrano dalam Ghost of Abyss.

Dalam Film Titanic 1943, Astor digambarkan sebagai pecinta bisnis. Dalam film itu hubungannya dengan Madeleine tampak tidak harmonis. Dalam Titanic 1953, Astor digambarkan berambut putih dan lebih tua dibanding usia 40-an tahun. Eric Braeden dipilih memerankan Astor karena kemiripannya, dalam film Titanic 1997, Astor diperlihatkan tengah berada di Grand Staircase tepat saat kubah kacanya pecah. Dalam Titanic Tv-Miniseries, sebuah kesalahan dibuat oleh para pembuat film, yaitu saat karakter fiksi, Marge Miller, yang diceritakan sebagai pembantu Madeleine menyebutkan bahwa Astor adalah 'Orang terkaya di dunia'. Dalam film yang sama, Astor terakhir kali tampak di ruang merokok memegang segelas bir dan berkata, "I asked for ice, but this is ridiculous"

Drama
Karakter Astor juga sering dimunculkan dalam drama musikal Titanic. Beberapa nama yang diketahui memerankannya adalah sebagai berikut :
William Youman
David Finn
Alasdair Moodie

Dalam Titanic 1943

Astor (kanan) bersama Madeleine (kiri, diperankan oleh Frances Bergen ) dan karakter fiksi Earl Meeker (tengah, diperankan oleh Allyn Joslyn) dalam Titanic 1953